Bola.net – Proball Mastery hadir sebagai salah satu klub sepak bola di Indonesia sejak 2019. Mereka terinspirasi kisah sukses Johor Darul Takzim (JDT), tim tersukses di Malaysia.

JDT dijadikan contoh Proball Mastery untuk pengelolaan klub secara profesional. Sambil menjaga eksistensi, Proball Mastery berusaha mencari investor demi mewujudkan impian seperti JDT.

Seperti diketahui, JDT berubah menjadi klub disegani tidak hanya di Malaysia, tetapi juga Asia. Sejak berganti identitas dari Johor FC menjadi JDT pada 2013, mereka terus mengerek prestasi.

JDT dimiliki pangeran Kesultanan Johor, Tunku Ismail Idris. Selain mengejar prestasi, manajemen JDT juga memperbaiki fasilitas, mulai stadion hingga tempat latihan semuanya diberi kelas satu.

Saat ini, Proball Mastery masih fokus memperkuat pembinaan usia dini. Hal itu dilakukan demi pondasi yang kuat untuk membangun klub seperti JDT.

1 dari 2 halaman

Mempersiapkan Diri Masuk Level Profesional

Pendiri Proball Mastery, Akash Nathani, mengungkapkan punya rencana jangka panjang yang besar. Pastinya, ia tidak ingin bernasib seperti kebanyakan klub di Indonesia, yaitu ngengas di awal tetapi kemudian kehabisan bensin.

Proball Mastery disebutkan memiliki target masuk level profesional dalam jangka tiga tahun ke depan. Sebagai awalan nanti adalah masuk kompetisi Liga 3.

Sementara ini, Proball Mastery sudah punya sekolah sepak bola dari usia 5 hingga 16 tahun. Lokasi SSB itu tersebar di enam titik yaitu Pejaten, Cempaka Putih, Cilandak, Sunter, Bintaro, dan Kelapa Gading.

“Harapannya bisa tembus Liga 1 dalam kurun lima atau enam tahun mendatang. Rencana kami jauh ke depan, karena terinspirasi JDT,” ujar Akash Nathani.

Proball Mastery juga sudah dua kali menggelar festival sepak bola. Nama yang dipakai adalah Proball Football Festival yang edisi kedua berlangsung pada 12 November 2023 di Lapangan Akademi Persija Pulomas.

“Festival digelar setahun sekali dan semua cabang datang. Ini diadakan untuk internal klub supaya para pemain saling kenal. Jadi kami tidak hanya mengejar kemampuan atau performa, tetapi juga sikap, mental, emosional, dan sosial. Antar orangtua pun harus saling kenal,” kata Akash.

2 dari 2 halaman

Mencari Investor untuk Wujudkan Mimpi

Proball Mastery menyadari butuh pendanaan yang kuat untuk menjadi klub seperti JDT. Oleh karena itu, Akash terus mencari investor dan berusaha meyakinkan supaya mau menanamkan uangnya di sepak bola.

“Infrastruktur kami harus skala Eropa, ini proyek bagaimana 10 tahun kami bisa punya stadion sendiri, hotel, mess pemain. Kemudian 6-8 lapangan, satu indoor untuk futsal, karena kami juga ada tim futsal,” tuturnya.

“Saya terus mengejar investor untuk membentuk klub profesional. Rencana kami panjang sekali dan saya orang yang tidak buru-buru. Terpenting pondasinya kencang dahulu,” imbuh Akash.

(Bola.net/Fitri Apriani)