Tag: dalam

5 Data-Fakta Irak Vs Indonesia: Garuda Dalam Laju Baik


Jakarta

Timnas Indonesia akan dijamu Timnas Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut ini sajian data-fakta Singa Mesopotamia vs Skuad Garuda.

Di Stadion Internasional Basra, Irak vs Indonesia digelar. Laga itu kickoff, Kamis (16/11/2023) kickoff pukul 21.45 WIB.

Ini menjadi pertemuan ke-12 antara Irak dengan Indonesia. Tim Merah-Putih pernah dua kali menang atas Irak. Sajian data-fakta Irak vs Indonesia bisa dilihat di bawah ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Data Fakta Irak Vs Indonesia

1. Irak Sedang Oke di Kandang

Timnas Irak sedang tampil bagus di kandang. Dalam tiga pertandingan terakhir, Singa Mesopotamia selalu menang. Irak menang atas Yaman, Qatar, dan Yaman dalam pertandingan di Stadion Internasional Basra. Irak juga sudah tak kalah dalam 11 pertandingan saat menyandang status tuan rumah.

2. Indonesia dalam Laju Kemenangan

Timnas Indonesia juga sedang sip dalam tiga pertandingan terakhir. Skuad Garuda mampu menang dalam tiga pertandingan terakhir dan bersih gol dalam tiga laga. Indonesia menang atas Brunei Darussalam dua kali dengan membukukan 12 gol, juga menang 2-0 atas Turkmenistan.

3. Irak Unggul Head to Head atas Indonesia

Irak dan Indonesia sudah berhadapan sebanyak 11 kali dalam catatan RSSSF. Hasilnya, Irak menang enam kali, Indonesia menang dua kali, dan tiga lainnya selesai imbang.

4. 2 Top Skor Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Indonesia

Timnas Indonesia menempatkan dua orang di posisi teratas daftar top skor kualifikasi Piala Dunia 2026. Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta sudah mengemas tiga gol.

Dua pemain Indonesia lainnya, Rizky Ridho dan Hokky Caraka mengemas dua gol ke gawang lawan. Keempat pemain itu juga dibawa ke Irak oleh Shin Tae-yong.

5. Indonesia Lebih Sering Menang Dibandingkan Irak di 2023

Timnas Indonesia mempunyai catatan kemenangan lebih bagus dari Timnas Irak di sepanjang tahun 2023. Skuad Garuda menang lima kali, sedangkan Singa Mesopotamia menang empat.

Indonesia membukukan kemenangan-kemenangan itu dalam 10 pertandingan internasional. Sedangkan Irak menjalani 11 kali.

Dalam laga lainnya, Indonesia mencatatkan dua kekalahan dan tiga hasil imbang. Sementara itu, Irak mencatatkan lima hasil imbang dan menelan dua kekalahan.

Simak Video “STY Panggil 25 Pemain Timnas Lawan Brunei Darussalam
[Gambas:Video 20detik]
(cas/cas)

BRI Liga 1: Jelang Lawan Persebaya, Persik Kediri Dapat Bocoran Eks ‘Orang Dalam’

Bola.net – Persik Kediri memiliki keuntungan jelang menjamu Persebaya Surabaya pada lanjutan BRI Liga 1 2023/2024. Macan Putih, julukan Persik Kediri, bisa dapat informasi dari eks orang dalam Persebaya soal kekuatan tim tersebut.

Ya, di tim kepelatihan Persik saat ini ada sosok Mustaqim. Ia bisa dikatakan sudah paham luar dalam kekuatan skuad Persebaya Surabaya. Pasalnya, ia sempat masuk dalam tim kepelatihan Bajul Ijo, julukan Persebaya Surabaya.

Pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide, tak memungkiri keuntungan timnya dengan keberadaan sosok Mustaqim. Namun, pelatih asal Brasil tersebut mengaku tetap akan menganalisis permainan Persebaya dalam beberapa laga terakhir mereka.

“Mustaqim pasti tahu banyak soal Persebaya musim ini,” kata Rospide, seperti dilansir laman resmi PT LIB.

“Namun, sekarang kondisi Persebaya sudah berbeda. Saya akan mencoba menganalisis kekuatan Persebaya di musim ini,” sambungnya

Persik Kediri akan menjamu Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-17 mereka di BRI Liga 1 2023/2024. Pertandingan ini akan dihelat di Stadion Brawijaya Kediri, Jumat (27/10) sore.

Saat ini, Persik Kediri berada di peringkat ke-12 klasemen. Macan Putih -julukan Persik Kediri- meraih 20 poin dari 16 pertandingan.

Sementara, Persebaya Surabaya berada di posisi sembilan klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024. Mereka mengoleksi 22 angka dari 16 laga.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.


Jika Arsenal Dapat 2 Amunisi Tambahan Ini, Titel Bisa dalam Genggaman


London

Arsenal didorong terus menambah opsi di lini depannya. Dua nama disodorkan demi menyegel titel Premier League.

Arsenal memulai musim ini dengan sip setelah melewati delapan pekan pertama tanpa kekalahan. The Gunners sementara duduk di posisi dua klasemen Liga Inggris, hanya kalah produktivitas gol dari rival se-London utara, Tottenham Hotspur.

Terlepas dari start sejauh ini, Arsenal dinilai masih punya ruang perbaikan lagi khususnya di lini depan. Lini tengah dinilai sudah semakin solid dengan kehadiran Declan Rice musim panas lalu, yang pada prosesnya turut mengokohkan lini belakang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di depan, ada keraguan bahwa Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah kurang bisa diandalkan dalam duel-duel fisik. Sementara itu, Mikel Arteta juga tak punya opsi untuk Bukayo Saka yang sempat mengukir rekor luar biasa menjadi starter di 87 laga Premier League beruntun.

Saka akhirnya cedera dan absen saat Arsenal membungkam Manchester City pekan lalu. Eks penyerang Arsenal Kevin Campbell usul agar Arsenal merekrut Ivan Toney (Brentford) dan Pedro Neto (Wolverhampton Wanderers) demi terus mengontrol di puncak klasemen.

“Dua pemain yang kita tahu bisa masuk dan langsung nyetel adalah Toney dan Neto. 60 juta paun untuk Neto. Anda juga harus ambil Toney, 80 juta paun. Kalau seseorang bilang bayar itu dan Anda bisa memenangi titel, maka ya bayar saja, bukan?” ujar Campbell dilansir Football365.

“Neto juga bisa didapatkan. Dengan begitu masalah opsi untuk Saka terselesaikan. Dan juga Martinelli, karena Neto bisa bermain di sisi itu juga.”

“Tapi Toney adalah kuncinya. Dia menawarkan sosok striker yang besar dan kuat, yang bisa memberikan masalah untuk Man City. Kita sudah melihat dia memberikan masalah untuk Liverpool,” ujarnya.

(raw/krs)

Barcelona Didakwa Suap Wasit dalam Kasus Negreira


Barcelona

Hakim mendakwa Barcelona melakukan kejahatan suap wasit. Los Cules terbukti membayar eks wakil presiden Komite Wasit, Jose Maria Enriquez Negreira.

Melansir media Spanyol, El Debate, hakim Joaquin Aguirre menjatuhkan dakwaan kepada Barcelona. Blaugrana dinyatakan bersalah dengan memberi uang suap 7,5 juta euro kepada Negreira pada rentang 2001-2018.

Negreira sendiri dianggap sebagai pejabat publik yang dilarang menerima pembayaran atas pelaksanaan tugas publiknya di Komite Wasit Spanyol (CTA). Uang yang diterimanya dari Barcelona dinilai sebagai kejahatan suap.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartoemu dan Sandro Rosell, didakwa bersalah atas kasus ini. Negreira dan putranya, Javier Enriquez Romero, turut didakwa bersalah.

Barcelona tidak menggunakan “metode pembayaran tradisional”, melainkan menggunakan “bentuk baru dari kemungkinan remunerasi yang tidak sah.” Bagi hakim, hal ini mewakili “kemungkinan korupsi sistemik” di CTA sejak Negreira mengendalikan sistem kualifikasi wasit.

Salah satu aspek paling memberatkan dari dakwaan ini adalah bukti surat ancaman Negreira ke kepada Bartomeu pada pertengahan 2018. Negreira mengancam akan mengungkapkan serangkaian fakta yang dapat merugikan Barcelona apabila klub tidak melanjutkan pembayaran kepadanya.

“Ini menunjukkan Enriquez Negreira menyadari adanya tindakan terlarang serius yang menguntungkan Barca,” begitu isi pernyataan hakim Joaquin Aguirre, dilansir dari El Debate.

Selain penyuapan, Negreira, Rosell, Bartomeu dan mantan direktur Soler dan Grau dituduh melakukan kejahatan korupsi yang berkelanjutan dalam bisnis dalam bentuk penipuan olahraga, administrasi yang tidak adil dan pemalsuan dokumen komersial lainnya.

Penyelidikan terpisah sudah dilakukan pada awal September 2023 terkait pencucian uang yang dilakukan Negreira dan putranya, serta jaringan perusahaan tempat pengiriman uang dilakukan.

Barcelona sebelumnya membantah menyuap Negreira untuk kepentingan klubnya. Joan Laporta selaku presiden klub menyebut kasus ini dibuat untuk menjatuhkan citra Blaugrana.

Simak Video “UEFA Ikut Selidiki Skandal Suap Wasit Barcelona
[Gambas:Video 20detik]
(bay/adp)


Tera dan Emas Pertama Menembak dalam 72 Tahun


Jakarta

Muhammad Sejahtera Dwi Putra harumkan nama Indonesia di Asian Games 2023. Dua medali emas diraihnya dan jadi torehan untuk olahraga menambak di Tanah Air

Dari target 12 medali emas yang ditetapkan pemerintah untuk diraih dalam Asian Games kali ini, tak termasuk cabang olahraga menembak di dalamnya. Peraihan medali emas sebanyak itu lebih ditargetkan pemerintah pada cabang olahraga badminton, dragon boat, Brazilian jiu jitsu, sepak takraw, panjat dinding, angkat besi, karate, kurash dan wushu.

Ini bisa dipahami mengingat sejak pertama kali Indonesia mengikuti ajang Asian Games di New Delhi, India pada 1951, cabang olahraga menembak belum pernah menyumbangkan medali. Namun hal itu berubah pada 25-26 September kemarin.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajang Asian Games 2023 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, Cina total meraih empat medali, yakni dua emas dan dua perunggu atas nama Muhammad Sejahtera Dwi Putra. Juga diperkuat dua koleganya, Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio.

Capaian itu memecahkan telur kebuntuan medali untuk olahraga menembak dalam 72 tahun terakhir, sekaligus menerbitkan secercah asa, bahwa pemerintah perlu memperhitungkan dengan serius potensinya. Tak lagi memandang sebelah mata.

Prestasi menembak itu juga membuktikan, pemerintah sepatutnya fokus pada pembinaan cabang olahraga lainnya yang menjadi lumbung medali seperti akuatik, atletik, dan senam. Pemerintah mesti mengakhiri kebiasaan bergantung dengan faktor keberuntungan, khususnya dari cabang yang bersifat subyektif ataupun yang bisa mendongkrat popularitas semata.

Kalau tidak, prestasi Indonesia di ajang multicabang akan terus menunggu nasib. Cabang olahraga menembak mencontohkan bahwa target prestasi itu bisa direncanakan asal ada niatnya.

Petembak tunggal putra Indonesia Muhammad Sejahtera Dwi Putra berpose dengan medali emasnya usai upacara penghargaan pemenang final 10 meter running target  Asian Games 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Senin (25/9/2023). Muhammad Sejahtera Dwi Putra berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia usai mencatatkan poin total poin 578. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.Muhammad Sejahtera Dwi Putra dan medali emas Asian Games 2023 (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Tera dan Yasinan

Muhammad Sejahtera Dwi Putra yang biasa disapa Tera menyumbang emas dari nomor Shooting-Men’s 10m Running Target dan Shooting-Men’s 10 m Running Target Mixed Run, serta dua perunggu nomor Shooting-Men’s 10m Running Target Team dan Shooting-Men’s Team 10 m Running Target Mixed Run. Dia antara lain menyingkirkan petembak unggulan dari Korea Utara, Kwon Kwang-il.

Tera adalah anak kedua dari empat bersaudara, pasangan Andrizal (ASN di Kementerian Pertanian) dan Bethmiyat. Lelaki kelahiran Bekasi, 13 April 1997 itu mengenal olahraga menembak pada 2015 dari Masruri, mantan atlet menembak yang kemudian menjadi pelatihnya.

Saat itu dia baru setahun kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), jurusan Olahraga. Namanya mulai diperhitungkan saat tampil di Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Saat itu, dia menjadi satu-satunya petembak Indonesia yang meraih medali dengan merebut perak nomor perseorangan running target mixed 10 meter.

Andai konsenstrasinya tak terganggu oleh beragam ucapan selamat pasca memimpin 20 tembakan pertama Tera sangat mungkin ketika itu meraih emas. Belajar dari pengalaman tersebut, kali ini Tera lebih banyak ‘bersembunyi’.

Dia tak mau terdistraksi saat menjelang pertandingan sehingga lebih suka mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara mengaji.

“Saya Yasinan (membaca Surat Yasin) bersama tim saya. Jujur saja, ini sangkut paut sama Tuhan, kalau Tuhan meridhoi alhamdulillah kayak sekarang, karena Tuhan itu peran penting bagi saya,” kata Tera seperti dilaporkan Antara setelah upacara penghormatan pemenang, Selasa (26/9/2023).

Target Olimpiade 2024

Di luar capaian pribadi Tera tentu ada peran PB Perbakin sebagai induk organisasi. Di bawah kendali Letjen TNI Purn Joni Supriyanto yang memimpin PB Perbakin sejak 2018, olahraga menembak mengalami perkembangan signifikan. Dari negara yang semula tidak diperhitungkan di Asia Tenggara, menjadi juara umum di SEA Games Manila (2019) dengan meraih 7 emas, 6 perak dan 2 perunggu. Jumlah medali bertambah di SEA Games Vietnam (2021) dengan 8 emas, 6 perak dan 2 perunggu.

Mantan Pangdam Jaya itu memanfaatkan Lapangan Tembak Senayan yang tidak terpakai dalam Asian Games Jakarta-Palembang 2018 menjadi berstandar dunia yang memiliki fasilitas penunjang, antara lain mes untuk atlet dan pelatih berkapasitas 150 orang. Dengan demikian pelatnas menembak tidak lagi mati suri, tetapi dipenuhi 135 atlet dari 34 provinsi dengan 25 pelatih dan staf profesional, termasuk 5 pelatih asing dari Iran, India, dan Korea Selatan.

Kejuaraan level nasional ataupun internasional pun rutin diselenggarakan. PB Perbakin juga kerap mengirim para atletnya seperti Tera dan rekan-rekan berlatih di Korea Selatan sebelum ke Hangzhou.

“Regenerasi atlet dengan sendirinya terjadi kalau kita rutin menyelenggarakan kejuaraan dari level remaja, yunior, dan senior,” ujar Joni yang pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Strategis TNI.

Hasilnya, di ajang ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023, kontingen Indonesia menempati peringkat enam dengan 2 emas, 4 perunggu. Setahun sebelumnya, pada kejuaraan dunia Running Target ISSF 2022 di Chateauroux, Prancis, atlet-atlet menembak Indonesia meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu.

Dengan prestasi tersebut dan kini capaian emas di Asian Games 2022, target Joni untuk meloloskan 10 petembak ke tampil di Olimpiade 2024 yang disampaikan pada akhir 2022 tentu kian menggebu.

(jat/aff)