Bola.net – Sebuah wanti-wanti diungkapkan manajemen Madura United ihwal Tragedi Kanjuruhan yang sudah setahun berlalu. Laskar Sapeh Kerrab meminta agar publik sepak bola Indonesia tak melupakan tragedi kelam di dunia sepak bola ini.
“Tanggal 1 Oktober biasanya diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Namun, persepakbolaan di Indonesia mempunyai Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam. Ini menjadi momen yang patut kita ingat selamanya,” kata Direktur Utama PT. Polana Bola Madura Bersatu, Annisa Zhafarina, dalam rilis yang diterima Bola.net, Sabtu (30/09).
“Tragedi besar di sepak bola Indonesia ini menjadi pukulan terbesar untuk kita semua agar lebih berbenah untuk kemajuan sepak bola dan tidak terulangnya tragedi yang sama,” sambungnya.
Tragedi Kanjuruhan sendiri terjadi usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, 2022 silam. Waktu itu, suporter Arema FC merangsek masuk ke lapangan usai laga.
Aparat keamanan berusaha menghalau suporter ini. Mereka menembakkan gas air mata, yang beberapa justru diarahkan ke tribune. Walhasil, timbul kepanikan suporter di tribune. Mereka berebutan keluar melalui pintu yang sebagian terkunci.
Akibat insiden ini, 135 orang tewas. Ratusan orang lainnya mengalami luka-luka. Bahkan, ada yang sampai setahun setelah tragedi ini masih belum pulih dari luka dan cedera tersebut.